Industry Updates

Peran dan Cara Mendirikan Bank Sampah Bagi Masyarakat dan Lingkungan

Pengelolaan sampah di Indonesia masih menjadi salah satu hal utama yang perlu diperhatikan. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah demi mencapai Indonesia bebas sampah. Bank sampah merupakan konsep pengolahan sampah yang sudah diterapkan di seluruh Indonesia sejak tahun 2008. Lalu, bagaimana cara kerja dan peran bank sampah bagi masyarakat dan lingkungan?

Konsep dan Cara Kerja Bank Sampah

Bank sampah adalah lembaga yang diatur oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengelola uang dan limbah. Regulasi mengenai bank sampah ini terdapat dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 13 Tahun 2012. Didirikan oleh Bambang Suwerda, bank sampah pertama kali diterapkan Yogyakarta, tepatnya di Kabupaten Bantul.

Kirim Sampah ke Bank Sampah, Ini Daftarnya
Menimbang sampah yang bernilai besar di Bank Sampah. Sumber: dokumentasi tim EcoRanger

Bank sampah menerapkan sistem seperti perbankan, namun yang ditabung adalah sampah, bukan uang. Warga yang menabung juga disebut sebagai nasabah dan mempunyai buku tabungan. Awalnya, nasabah harus mengumpulkan sampah-sampah dan memilahnya terlebih dahulu menjadi sampah organik dan non-organik. Sampah organik dapat dibuang sendiri oleh nasabah yang bersangkutan, sementara sampah non-organik dibawa ke bank. Ada pula lembaga yang menerima sampah organik untuk dijadikan pupuk.

Kemudian, sampah non-organik di bank akan ditimbang dan dikonversi agar memiliki nilai ekonomi. Sampah-sampah ini dijual ke pengepul, dikreasikan menjadi karya berupa barang-barang baru yang nantinya juga akan dijual dan menghasilkan uang, dapat pula ditukar untuk emas, membeli sembako, membayar listrik, hingga biaya kesehatan. Nasabah juga diperbolehkan meminjam uang dan mengembalikannya dengan sampah seharga uang yang dipinjam. Sampah-sampah ini akan diserahkan untuk diproses ke pabrik, agen daur ulang, atau ibu-ibu PKK.

Peran Bank Sampah Bagi Masyarakat dan Lingkungan

Sebagai pengelolaan sampah alternatif di Indonesia, penerapan konsep bank sampah memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Adanya bank sampah semakin mempermudah kita dalam mengatasi dan menyalurkan sampah ke pihak yang tepat. Sistem perbankan yang sudah dikenal oleh masyarakat dapat meningkatkan ketertarikan dan kesadaran untuk mengelola sampah dengan cara yang tidak biasa.

Selain dapat mengurangi timbulan sampah di lingkungan, peran bank sampah bagi masyarakat memberikan keuntungan berupa peningkatan pendapatan dan kesehatan atas bantuan serta manfaat yang diberikan. Oleh karena bank sampah membuat sampah menjadi bernilai ekonomi, maka dapat menerapkan ekonomi sirkular. 

peran bank sampah bagi masyarakat
Bank Sampah Vida

Dilansir dari Kompas.com, Rosa Vivien Ratnawati selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK tahun 2018 mengatakan bahwa penerapan program bank sampah ini dapat mengubah paradigma masyarakat agar memaknai sampah sebagai sesuatu yang memiliki nilai untuk dimanfaatkan sekaligus mengurangi jumlah sampah nasional.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada tahun 2021 diperkirakan Indonesia sudah memiliki bank sampah sejumlah 11.556 unit yang tersebar di 363 kabupaten/kota, dengan 419.204 orang nasabah, dan omset bulanan kurang lebih sebesar 2,8 miliar rupiah per Juli 2021.

Oleh karena besarnya peran bank sampah bagi masyarakat, maka pengelolaannya juga turut memerlukan perhatian serta kontribusi dari seluruh pihak untuk menjaga kelestarian lingkungan. Dengan mengoptimalkan program bank sampah, tentunya akan membantu mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan memberikan dampak yang besar bagi lingkungan.

peran bank sampah bagi masyarakat

Waste4Change dapat membantu komunitas salah satunya bank sampah untuk menerapkan program-program yang mendorong komunitas untuk ikut bertindak dan memberikan kontribusi nyata terhadap krisis pengelolaan sampah di Indonesia. Melalui Layanan Community Development, komunitas akan dibentuk agar dapat menjadi role model dalam mengelola sampah bertanggung jawab di lingkungannya. Cari tau info selengkapnya di sini.

Cara mendirikan Bank Sampah

Dalam mendirikan bank sampah di lingkungan tinggal, komunitas membutuhkan beberapa strategi khusus dan persiapan matang dalam merencanakan yang bertujuan untuk mengelola sampah secara efektif dan berkelanjutan. Ada 4 aspek yang harus diperhatikan dalam mendirikan bank sampah di lingkungan sekitar, diantaranya :

1. Mobilisasi dan Sosialisasi:

  • Identifikasi masalah: Kumpulkan data awal terkait permasalahan sampah di lingkungan Anda.
  • Inisiasi pembentukan kelompok: Ajak warga sekitar, tokoh masyarakat, RT/RW, serta pihak terkait seperti dinas lingkungan hidup untuk berdiskusi dan membentuk kelompok pendiri bank sampah.
  • Sosialisasi dan edukasi: Lakukan sosialisasi kepada warga tentang konsep bank sampah, manfaatnya, dan cara pengelolaannya. Gunakan berbagai media seperti poster, spanduk, dan pertemuan warga.

2. Persiapan Infrastruktur:

  • Mencari lokasi: Cari lokasi yang strategis dan mudah dijangkau warga untuk dijadikan tempat penampungan sementara sampah. Bisa berupa lahan kosong, rumah warga, atau pos ronda.
  • Menyiapkan peralatan: Siapkan peralatan dasar seperti timbangan, wadah/kantong untuk memilah jenis sampah, buku tabungan untuk nasabah, dan alat tulis administrasi.
  • Memilah jenis sampah: Kategorikan jenis sampah yang akan diterima bank sampah, misalnya plastik, kertas, kaca, logam, dan organik.

3. Pengelolaan:

  • Pembentukan kepengurusan: Bentuk kepengurusan bank sampah yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan petugas lainnya.
  • Sistem penyetoran: Tetapkan jadwal dan prosedur penyetoran sampah oleh nasabah. Pastikan sampah sudah dalam keadaan bersih dan dipilah sesuai jenisnya.
  • Sistem pencatatan: Buat sistem pencatatan yang rapi untuk mencatat jenis dan berat sampah yang disetorkan setiap nasabah.
  • Penjualan hasil: Jalin kerja sama dengan pengepul sampah atau lembaga terkait untuk menjual hasil pengumpulan sampah. Dana hasil penjualan digunakan untuk operasional bank sampah dan memberikan reward kepada nasabah.

4. Pengembangan dan keberlanjutan:

  • Pelatihan dan edukasi lanjutan: Adakan pelatihan dan edukasi lanjutan kepada nasabah tentang pemilahan sampah, composting (organik), dan kreativitas daur ulang.
  • Kerja sama dengan pihak lain: Jalin kerja sama dengan pemerintah daerah, perusahaan, atau lembaga terkait untuk mendapatkan dukungan dan perluasan program bank sampah.
  • Evaluasi dan peningkatan: Lakukan evaluasi berkala terhadap kinerja bank sampah dan lakukan perbaikan serta peningkatan sistem pengelolaan secara terus menerus.

Tips Tambahan:

  • Libatkan sebanyak mungkin warga dalam kegiatan bank sampah untuk meningkatkan rasa kepemilikan dan keberlanjutan program.
  • Jalin komunikasi yang baik dengan para nasabah dan berikan apresiasi atas partisipasi mereka.
  • Manfaatkan teknologi informasi untuk memudahkan pengelolaan data dan komunikasi dengan nasabah.
  • Kreativitas dan inovasi dalam pengelolaan sampah dapat meningkatkan nilai tambah dan daya tarik bank sampah.

Dengan langkah-langkah tersebut dan komitmen bersama, proses mendirikan dan menjalankan bank sampah dapat menjadi efektif dan bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Untuk detail pengelolaan dan cara mendirikan bank sampah dapat di unduh pada file dibawah ini.

Posted on Last Updated on
Bagikan Artikel Ini

Mulai Pengelolaan Sampah
Secara Bertanggung Jawab
Bersama Waste4Change

Hubungi Kami